BEST PRACTICE

Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Motivasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Larutan Elektrolit dan non Elektrolit

Lokasi

Sukadana,Lampung Timur

Lingkup Pendidikan

SMAN 1 Sukadana

Tujuan yang ingin dicapai

Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Motivasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Larutan Elektrolit dan non Elektrolit

Penulis

Ernawati Regar

Tanggal

21Januari 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

a. Latar belakang masalah

1.     Peserta didik kurang memahami konsep-konsep kimia yang bersifat abstrak

2.     Peserta didik tidak aktif pada saat proses pembelajaran.

3.     Peserta didik tidak mampu mengerjakan soal-soal HOTS

4.     Peserta didik kurang memahami materi kimia yang diberikan kondisi tersebut juga disebabkan oleh guru pada saat mengajar tidak menggunakan media dan metode pembelajaran yang dilakukan cenderung monoton.

5.     Pembelajaran di kelas berlangsung secara konvensional masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan (teacher centered), kemudian ceramah dan penugasan menjadi pilihan utama strategi belajar.

6.     Peserta didik  merasa bosan karena pembelajaran yang berlangsung kurang memanfaatkan teknologi.

 

b. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

Praktik ini sangat penting dibagikan karena dengan menerapkan model pembelajaran inovatif Problem Based Learning yang berpusat pada peserta didik (student centered learning) pada saat proses pembelajaran akan berdampak pada peningkatan motivasi peserta didik untuk belajar mandiri secara berkelompok dalam menemukan konsep materi pembelajaran yang diharapkan dan juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis (kemampuan berpikir tingkat tinggi). Dengan meningkatnya motivasi peserta didik selama pembelajaran ini akan menjadikan peserta didik merasa senang dalam belajar yang akhirnya akan berdampak pada kebermaknaan proses pembelajaran dan juga keberhasilan proses belajar peserta didik selain itu praktik ini diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan guru lain.

 

c. Peran dan tanggungjawab

 Saya sebagai seorang pendidik (guru) mata pelajaran kimia,mempunyai peran dan tanggung jawab pada best practice ini,yaitu untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif  dan kreatif sehingga  pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat sesuai yang diharapkan

 

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?

 

Tantangan yang dihadapi adalah:

1.   Pada saat diskusi di dalam kelompok masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi.

2.   Pada saat mengerjakan LKPD masih ada kelompok yang menyelesaikan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

3.   Pada saat pembuktian masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas.

4.   Pendidik harus mampu  membuat perencanaan pembelajaran menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik di kelasnya dan juga materi yang akan diajarkan

5.   Penguasaan materi kimia dari konsep faktual hingga metakognitif dan kemampuan guru untuk memberikan pertanyaan pemantik yang mampu membuat peserta didik berpikir kritis dan juga memfasilitasi peserta didik ketika ada masalah yang sulit dipecahkan.

6.   Pendidik harus mampu melakukan pengelolaan kelas, mulai dari pembuatan kesepakatan dalam pembelajaran, dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai yang direncanakan.

 

Yang terlibat:

1.   Kepala Sekolah, yang memberi izin dan supervisi pembelajaran

2.   Rekan sejawat, sebagai dokumentator (kameramen) dan asisten observer

3.   Peserta didik

 

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

a. Langkah untuk menghadapi tantangan:

1.     Membuat perencanaan desain dan perangkat pembelajaran kontekstual yang menarik dan berpusat pada peserta didik.

2.     Selalu meng-upgrade pengetahuan ilmu kimia sehingga menguasai materi yang akan diajarkan (dari faktual hingga metakognitif)

3.     Mempelajari mengenai kemampuan high order thinking skill dan indikator yang mencakup kemampuan HOTS berpikir kritis untuk kemudian diterapkan pada perangkat pembelajaran yag sudah direncanakan.

4.     Membuat media pembelajaran yang menarik dengan menggunakan aplikasi Power point dan belajar menggunakan platform online yang tentunya akan menarik perhatian siswa.

5.     Kreatif dan inovatif didalam menggunakan sumber daya yang ada untuk bisa mengakomodir kebutuhan belajar siswa

6.     Melakukan kesepakatan pembelajaran (termasuk dalam penentuan waktu) agar penggunaan waktu untuk kegiatan belajar lebih efektif.

7.     Memperbaiki manajemen waktu agar kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat

 

b. Strategi:

1.  Melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat untuk penyusunan perangkat dan instrumen yang akan digunakan saat pembelajaran

2.  Memaksimalkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran di kelas

3.  Mendorongdan memotivasi siswa dalam bentuk permainan dan pemberian penguatan atau memberi nilai plus sebagai nilai tambahan untuk nilai akhir.

 

c. Proses:

1.      Menyusun desain pembelajaran yang akan dilaksanakan

2.      Menyiapkan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan meliputi RPP, LKPD, Bahan Ajar, Media Pembelajaran,Instrumen Penilaian dan platform yang digunakan.

3.      Menerapkan LKPD dan bahan ajar yang sudah disiapkan dalam platform yang digunakan pada saat proses pembelajaran

4.      Menanyakan kondisi peserta didik untuk memberikan semangat, dan juga menanyakan kesiapaan peserta didik untuk menerima pembelajaran.

5.      Memberikan apersepsi pada peserta didik, agar mereka dapat mempunyai imajinasi mengenai materi yang akan dipelajari hari ini, sehingga mereka akan lebih siap dan paham pada materi tersebut.

6.      Memberikan pertanyaan pemantik pada peserta didik, mulai dari pertayaan faktual hingga metakognitif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik.

7.      Membimbing peserta baik secara individu maupun kelompok selama proses pembelajaran dalam diskusi kelompok untuk menyelesaikan permasalahan dalam LKPD guna menemukan konsep materi pelajaran yang diharapkan. Dalam hal ini peserta didik belajar untuk meningkatkan kemampuan berliterasi, berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif.

 

d. Yang terlibat:

1.     Rekan sejawat

2.     Peserta didik

 

e. Sumber daya yang dimiliki:

1.     Input peserta didik yang memiliki gaya belajar yang beraneka ragam (sesuai dengan hasil tes diagnostik peserta didik)

2.     Kemauan untuk meningkatkan peran aktif peserta didik selama proses pembelajaran

3.     Kemauan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik

4.     Sarana dan prasarana yang mendukung untuk melaksanakan aksi

 

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

a. Dampak aksi:

1.     Dampak dari penggunaan media berbasis TPACK yang diimplementasikan dalam bentuk gambar dan video pembelajaran yang ditayangkan dapat membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran dan dari hasil evaluasi tersebut diperoleh hasil peserta didik yang mendapatkan nilai diatas KKM

2.     Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional yang selama ini sering digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan peserta didik yang meningkat dibandingkan dengan sebelum menggunakan model PBL.

3.     Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, aktif, dan bermakna untuk peserta didik.

4.     Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dari tingkat faktual hingga metakognitif (kemampuan berpikir kritis-kemampuan berpikir tingkat tinggi)

b. Hasil efektif:

Motivasi belajar peserta didik meningkat kemampuan berpikir kritis meningkat

 

c. Hasil tidak efektif:

Melepas ketergantungan dengan internet Penyebab:

Dengan segala kemudahan yang diperoleh peserta didik di dalam belajar melalui gawai membuat peserta didik kurang efektif dalam mengeksplorasi alternatif-alternatif solusi

 

d. Respon orang lain:

Dalam proses pembelajaran menggunakan strategi tersebut berlangsung,      dengan respon dari lingkungan sekitar yaitu dari peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah dan Guru Pamong memberikan respon positif diantaranya sebagai berikut :

1.  Dari peserta didik mereka merasa senang dengan proses pembelajaran karena mereka dapat terlibat langsung dan kegiatannya menarik menurut mereka.

2.  Dari teman sejawat dan Kepala Sekolah :

a.       Mendukung pembelajaran berpusat pada siswa yang memfasilitasi untuk dapat mengkonstruk pengetahuannya seniri

b.       Mendukung proses pembelajaran yang inovatif, menarik, serta penggunaan teknologi di dalamnya

c.        Mendukung pembuatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan karakter peserta didik di kelas

3.  Guru Pamong  : secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dan terarah, peserta didik dapat terlibat aktif dan kegiatannya menyenangkan.

 

e. Faktor pendukung keberhasilan:

1.    Dukungan manajemen sekolah, melalui kebijakan dan juga jadwal pelajaran yang bisa mendukung pengembangan kemampuan literasi, berpikir kritis, da kemampuan 4C.

2.    Keuletan dan kesabaran pendidik dalam melakukan inovasi pelaksanaan proses pembelajaran.

3.    Keseriusan pendidik dalam menerapkan pembelajaran sesuai yang telah direncanakan

 

f.Faktor ketidakberhasilan:

1.    Masih adanya pendidik yang mengajar              dengan model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru dengan metode ceramah

2.    Masih adanya pendidik yang tidak merencanakan pembelajaran yang akan dilakukan

3.    Pendidik tidak kreatif dan inovatif di dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran

 

g. Pembelajaran yang bisa diambil:

1.     Bahwa peserta didik sudah memiliki kemampuan, bakat dan minatnya masing-masing serta tugas guru adalah meningkatkan dan mengasah kemampuan, bakat dan minat peserta didik tersebut melalui proses pembelajaran. Karena selama pembelajaran peserta didik akan berproses untuk meningkatkan kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, kreatif dan berpikir kritis dalam sebuah diskusi kelompok yang pada akhirnya memberikan pengalaman yang bermakna untuk membekali diri mereka dalam mencapai tujuan hidupnya.

2.     Langkah-langkah PBL mampu membuat peserta didik belajar secara aktif serta membuat peserta didik memiliki sifat yang optimis, komitmen dan berinisiatif tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusinya dan peserta didik dapat menguasai materi yang akan dipresentasikan.

3.     Melalui PBL, peserta didik dituntut belajar secara kolaboratif dan membuat suatu karya sehingga peserta didik lebih antusias dalam belajar (memenuhi indikator pertama dan kedua motivasi yaitu dorongan berprestasi dan optimis), peserta didik dituntut untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah melalui berbagai referensi (memenuhi indikator ketiga yaitu komitmen), pengkomunikasikan hasil diskusi  membuat peserta didik tidak segan untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru (memenuhi indikator keempat yaitu inisiatif tinggi).

4.     Guru meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas dengan menerapkan pembelajaran inovatif, sehingga proses dan hasil pembelajaran dapat terus meningkat.

 


TERMOKIMIA

  Siswaku yang berbahagia, apakah kegiatan di ekstrakurikuler pramuka pada malam hari yang memberikan kesan paling menyenangkan? Ya, betul k...